Saturday, May 30, 2020

My Life Would Suck Without You


         
“Gendut! Jelek!” seorang cowok berteriak di depanku.
         
“Item! Oon!” aku balas menghina.

Image courtesy of dnaindia



Ini adalah pertengkaran kami yang keenam bulan ini. Tiada hari tanpa berantem. Aku muak dengannya. Aku benci dia.

“Aku nyesel pernah suka ma kamu!” dia berteriak lagi.

“Kamu pikir aku nggak nyesel? Aku udah membuang dua tahunku bersama cowok kurang ajar kayak kamu!”

“Aku lebih parah! Aku sampai ninggalin fans-fansku demi bersama cewek jelek kayak kamu! Pasti kamu nyantet aku ya?”

“Ishh.. fans? Ngaca donk! Ngaca! Punya kaca kan di rumah? Kalo nggak, tuh ngaca di air comberan! Yang ada kamu kali yang nyantet aku! Bisa-bisanya ya aku pernah suka ma cowok kayak kamu! Aduh...” aku berdiri sambil menuding-nuding dia.

“Kita putus!” teriaknya, ikut berdiri.

“Eh, gak tau sopan santun! Harusnya aku donk yang bilang putus! Di mana-mana cewek yang mutusin cowok, bukan sebaliknya!”

“Bodo! Suka-suka aku donk. Pokoknya kita putus! Jangan sms aku lagi! Awas aja ya kalo kamu ngajak balikan!”

“Idih.... Ge-er banget ni anak. Siapa juga yang mau ngajak balikan? Kita putus! Putus! Putus! Nggak ada kata balikan! Hapus foto-fotoku dari hp mu!”

Dia langsung mengeluarkan sebuah hp dari kantong bajunya, “Pasti aku hapus. Menuh-menuhin memori aja. Foto-foto jelek kayak gini emang pantes dihapus.”

Aku juga mengeluarkan hp ku dan menghapus foto-foto kami, “Jangan buka fb dulu ya! Aku yang bakalan block kamu! Awas aja kalo kamu berani block aku!”

“Ihh.. cewek gila! Aku yang akan blokir kamu! Biar kamu nggak bisa liat fb ku lagi. Aku akan jadian ma cewek lain yang jauh lebih baik dari kamu, kayak Sintia, Ernita, Maya, Anika, banyak deh.” Dia menyebutkan nama sahabat-sahabat baikku.

“Cowok gak berhati!” aku teriak dan langsung menjambak rambutnya.

Dia nggak balas menjambak, dia menghindar dan keluar dari kamar kosku, lalu menutup pintunya, “Jangan ganggu aku lagi!” dia berteriak dari luar. Beberapa saat kemudian aku mendengar bunyi motor yang di-starter dengan keras dan bunyi itu makin lama makin menjauh.

Aku melempar sebuah bantal ke arah pintu, “Cowok sialan!” umpatku. Tanpa terasa air mata mulai membanjiri mataku dan mengalir perlahan di pipi tembemku. Aku berjalan pelan ke arah kamar mandi dan berdiri mematung di depan cermin. Dia benar, aku jelek, gendut, hiks hiks

“Kali ini aku akan bener-bener ngelupain kamu Agung! Liat aja! Besok status hubunganku di fb akan tunangan! Kalo perlu langsung nikah!”

Aku membasuh wajahku dengan air dingin lalu kembali ke tempat tidur. Air mata kembali merembes, berdesak-desakkan keluar dari mataku. Kenapa ya tadi aku berantem ma dia? Kami selalu berantem karena hal-hal kecil, yang saking kecilnya bisa dengan cepat terlupakan. Kayak hari ini. Kami berantem lagi, ntah karena apa, aku sudah lupa. Huh.. kok aku mikirin dia lagi? Udah putus! Bener-bener putus! Dan ini adalah pertengkaran kami yang terakhir!

Aku terbangun karena suara ketukan di pintu. Kukucek-kucek mataku dan aku menguap beberapa kali. Baru jam tujuh, siapa sih yang datang ke kos ku pagi-pagi gini? Dengan malas aku membuka pintu, terlihat seorang cowok yang membawa sekumtum mawar putih di tangan kananya.

“Morning, my princess.” Ucapnya sambil menyerahkan bunga itu.

Aku tersenyum, “Morning, my prince.” Balasku, lalu mengambil bunga itu dari tangannya.

Kami berduapun masuk ke kamarku, “Foto-foto yuk, foto yang kemarin udah kehapus semua.” Katanya.

Aku mengangguk, lalu kami berpose di depan kamera laptopku.

“Aku sayang kamu.” Bisiknya lembut di telingaku.

Aku memeluknya, membenamkan wajahku di dada bidangnya, “Aku juga sayang kamu.”


Anehkan? Baru kemarin kami berteriak-teriak, saling mencaci, dan bilang putus, tapi kini kami bermesraan lagi seolah nggak pernah terjadi apa-apa. Begitulah kami. Begitulah hubungan yang kami jalani. Tak peduli seberapa sering kami bertengkar, seberapa banyak hinaan dan cacian yang kami lontarkan, dan seberapa sering kami bilang putus, kami akan selalu berbaikan kembali. Tak perlu kata maaf, cukup satu pelukan hangat, dan semuanya akan baik-baik saja. Beginilah hubungan kami dan akan selamanya seperti ini.

‘Cause we belong together now, yeah
Forever united here somehow, yeah
You got a piece of me
And honestly my life (my life) would suck (would suck) without you...*


*”My Life Would Suck Without You” by Kelly Clarkson.


1 comment: